Ibu yang merenung
wahai kau wanita yang selalu dudukdidepan rumah kecilmudipinggir jalan gang ke rumahkuyang selalu memakai kerudung lusuhmudan juga raut wajah yang terlihat sendudan tak pernah kulihat kau bahagiaapa yg sebenarnya kau pikirkanmenjadi beban di pikirankuakan pertanyaan yg ingin sekali kujawabtapi tak bisa kutanyakankarena aku bukan siapa-siapamudan mungkin akan menjadipertanyaan di nuranikuyang simpati akan seorang ibuyang sama seperti wanita yang melahirkankuke dunia yang dusta inipertanyaan akan tetap menjadi pertanyaanwahai ibu yang selalu merenungmungkin aku hanya berdoa dari jauhkudari melihat tingakahmu yang slalumerenung dalam lamunanmudi pinggir pintu rumahmudan dibawah pohon itu setiap pertemuankuwahai Tuhan sang pemberi senangtolonglah ringankan beban seorang ibuyg menjadi beban akan otaknya yg suciyang seharusnya dia senang di masanyaapa yang ingin Kau berikan padanya Tuhan? Puisi ini mungkin tercipta karena rasa iba seorang seniman gila ini yang mungkin masih punya hati nurani kepada seorang ibu yang selalu merenungi akan sesuatu yang sampai saat ini penulis ini tak tahu apa jawaban atas renungannya.Mungkin beliau memikirkan sesuatu hal yg berat sekali dalam keluarganya,yang mungkin membuat beliau terlihat seperti oranTetapi saya sebagai penulis tak bisa berbuat apa-apa karena bila aku masuk dalam urusan pribadinya berarti aq masuk dalam urusan rumah tangga orang lain dan itu kurang baik dan bukan sifatku seperti itu. Namun dari lamunannya itu aku bisa melihat kesedihan dihatinya yang mungkin ingin beliau ceritakan tapi tak tahu kemana ia harus bercerita. Mungkin aku hanya bisa mendoakan saja dari tiap langkahku bila bertemu beliau di jalan gang menuju rumahku. Semoga kau Cepat deberi jalan keluar oleh-Nya Wahai Ibu. Aku sekarang hanya bisa merasa Iba dan berdoa karena aku tak punya kekuatan untuk membantunya.Tuhan Maha Tahu dan Penyayang, Dia pasti lebih tahu dan mengerti apa yg terbaik buat Ibu itu . Semoga aq tak lagi melihatmu merenung /melamun di perjalanku ke rumah di suatu hari nanti. Aku hanya ingin melihat Ibu itu Menebar senyum dan kegembiraan di wajahnya. Amin
Solo,26 November 08
Salam Orang Gila Dari Timur
Label: ibu, renungan
Pasti banyak yang direnungkan oleh sorang ibu, ketika masih kecil ibu menunggu kapan anaknya akan segera beranjak dewasa dan mandiri, ketika sudah mulai dewasa, kapan anaknya mendapatkan tambatan hati hehhee...ketika udah mendapatkan tambatan hati, kapan anaknya akan memberinya cucu hehehhe dan seterusnya...